Batu mulia dan batu akik, ini bedanya
Bagi pemula mungkin masih bingung membedakan antara batu akik, batu mulia atau permata. Apa yang membedakan antara keduanya? Sebenarnya dua jenis batu itu mengacu pada batuan alam yang hampir sama.
Pada saat orang menyebut batu akik, biasanya mereka akan membayangkan sebuah cincin, bermata batu dengan warna hitam, coklat, merah belang-belang, bergambar atau warna lain yang terkesan misterius.
Mereka juga membayangkan bahwa pemakainya identik dengan orang yang mengenakan udeng atau ukat kepala dengan baju hitam sambil bakar kemenyan, mulut berkomat kamit.
Kemudian, batu mulia atau permata biasanya identik dengan perhiasan indah berupa liontin, anting-anting, cincin dengan kemilau berlian dan ditengahnya terdapat batu bersinar indah hijau, merah, ungu atau warna lain yang sangat indah dan pemakainya orang-orang berbaju bagus dan bermobil
iklan
Padahal keduanya sebenarnya merujuk pada batu yang sama yaitu batu alam. Batu alam ini mengalami proses mengkristal dan mengendap selama ribuan tahun bahkan jutaan tahun dalam perut bumi lalu, terbentuklah sebuah batuan dengan aneka corak dan warna yang indah.
Perbedaan batu akik dan batu mulia atau permata hanya terletak tingkat kekerasan. Batu akik atau yang juga disebut agate memiliki kekerasan rata-rata dibawah 7 skala mohs, sedang batu mulia antara 7.5 sampai 10 skala mohs.
Batu akik memiliki warna lebih beragam dengan warna-warna yang mempesona ketimbang permata atau batu mulia.
Kekerasan batu berdasarkan skala mohs:
Kekerasan batu adalah sifat fisik dari bebatuan yang dipengaruhi oleh tata letak intern dari atom. Untuk mengukur kekerasan mineral dipakai skala lekerasan MOHS.
Skala 1 Mohs : Talk, mudah digores dengan kuku ibu jari
Skala 2 Mohs : GIPS, mudah digores dengan kuku ibu jari
Skala 3 Mohs : Kalsit, mudah digores dengan pisau
Skala 4 Mohs : Fluorit, mudah digores dengan pisau
Skala 5 Mohs : Apatit, dapat dipotong dengan pisau (agak sukar)
Skala 6 Mohs : Ortoklas, dapat dicuwil tipis-tipis dengan pisau dibagian pinggir
Skala 7 Mohs : Kwarsa, Zamrud, Hematite dapat menggores kaca
Skala 8 Mohs : Topaz, dapat menggores kaca
Skala 9 Mohs : Ruby, Safir, Korundum, dapat mengores topaz (batu delima, corak biru batu nilam/safir)
Skala 10 Mohs : Intan, dapat menggores korundum
Peneliti mineral Mr. KE Kinge (1860) menciptakan pengelompokan batu mulia atau batu permata dalam lima kelas, yaitu:
Batu mulia kelas I
Nilai kekerasan antara 8 s/d 10 Skala Mohs
-Diamond
-Ruby
iklan
-Safir
-Topaz
-Chrysoberyl
-Cubic Zirconia
Batu mulia kelas II
Nilai kekerasan antara 7 s/d 8 Skala Mohs
-Beryl
-Zircon
-Zamrud-
-Aquamarine
-Amethyst
-Garnet
-Spinel
-Quartz
Batu mulia kelas III
Nilai kekerasan 7 Skala Mohs
Batu permata kelas ini tergolong jenis batu mulia dan batu mulia tanggung. Sebagian besar terdiri dari asam kersik (kiezelzuur)
-Lapiz Lazuli
-Tourqis/pirus
Batu mulia kelas IV
Nilai kekerasan antara 4 – 7 Skala Mohs
-Phenakite Beryl Quartz
-Peridot
-moonstone
-Opal
Batu kelas V
Batu kelas V nilai kerasnya dan kadar berat jenisnya sangat berbeda-beda. Warnanya gelap (kusam) dan kebanyakan agak keruh, tidak tembus cahaya, batunya sedikit mengkilap, dan harganyapun amat murah bila dibandingkan dengan harga batu mulia. Batu kelas V tidak tergolong batu mulia. Contohnya adalah batu akik.
No comments:
Post a Comment